Kisah Manusia pertama di Bumi (Adam AS)

Allah SWT memutuskan bahwa Dia (tuhan) akan mengutus malaikat untuk turun ke Bumi. Dan mereka (malaikat) diutus untuk membunuh jin-jin yang perilakunya telah melampaui batas. Lalu Iblis menawarkan diri dan meminta ijin untuk turut serta membantu malaikat untuk memberantas jin dan Allah SWT mengabulkannya.  Dan mereka (Malaikat dan Iblis) telah membunuh kaum Jin dalam jumlah yang banyak. Dan hanya meninggalkan sebagian kecil dari total jin yang ada di muka bumi.

Sebagian kecil dari kaum jin yang tersisa itulah yang memulai kembali peradaban kaum jin yang baru dimuka bumi ini. Setelah itu Allah SWT berkata kepada para malaikat bahwa Dia (Allah) ingin menciptakan makhluk yang akan menjadi Khalifah di muka bumi.  Ketika Allah mengatakan hal tersebut, Iblis merasa sangat bahagia. Karena ia (iblis) mengetahui bahwa bukan malaikat lah yang akan merajai bumi.

Iblis berpendapat bahwa  jika ada yang akan menjadi khalifah di muka bumi. Maka Allah akan  memilih Khalifah dari kaum atau bangsa jin yang tersisa. Tapi nyatanya tidak seperti perkiraan iblis, Allah memutuskan untuk menciptakan makhluk baru untuk menjadi khalifah di muka bumi. Ini menjadi hal yang mengejutkan bagi iblis, karena selama ini Iblis adalah makhluk yang sangat patuh dan menyembah Allah SWT selama hidupnya. Dan dengan kepatuhan nya (iblis) itu iblis berharap untuk mendapatkan kekuatan dan harga diri. Dia (iblis) ingin menjadi penguasa di muka bumi, dia ingin kembali ke bumi dan menjadi Khalifah dan menyampaikan wahyu Allah bagi makhluk yang ada di bumi. Atau dia (iblis) ingin menjadi makhluk yang memberi perintah bagi kaum jin di bumi ini. Itu adalah hal yang indah yang dipikirkan oleh iblis.

Tapi semua impian iblis itu telah hancur karena pembuatan makhluk baru ini. Dan siapakah Makhluk baru ini? Makhluk yang membuat iblis sangat iri kepadanya. Bisa dibayangkan betapa sangat iri nya iblis dikarenakan oleh makhluk ini. Iblis berkata “saya telah berada disini selama ratusan bahkan ribuan tahun lamanya, menyembahmu dari satu surga ke surga yang lainnya dan saya telah melakukan seluruhnya dengan ketaatan. Lalu Allah (SWT) menciptakan makhluk yang baru tepat dihadapanku dan makhluk inilah yang akan menjadi Khalifah dan penguasa diatas muka bumi dan aku tak mendapatkan apa-apa”.

Kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh iblis pada saat itu.

Kemudian setelah terciptanya Nabi Adam AS, Allah SWT menyeru kepada seluruh malaikat untuk bersujud kepada Adam AS. Bukan untuk menyembahnya (Adam AS), melainkan untuk mengakui status (meninggikan derajat) dari Nabi Adam AS. Lalu Allah berkata kepada malaikat  “untuk meninggikan derajatnya (Adam AS),…maka bersujudlah”.

Allah berfirman dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 34(2:34) :

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada pada malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!”, Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.

Mengapa iblis menolak untuk bersujud?

Allah menyebutkannya berulang kali dalam firman-Nya. Dan ini adalah dosa pertama yang dilakukan oleh iblis dihadapan Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al Quran, Surat Sad ayat 75-76 (38:75-76):

Allah SWT berfirman,”Wahai iblis, apakah yang menghalangi kamu dsujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atay kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”.(38:75)

(Iblis) berkata,” aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (38:76)

Iblis menolak bersujud dihadapan Nabi Adam AS karena ia merasa derajatnya lebih tinggi dari Adam AS. Ia (iblis) diciptakan dari Api sedangkan Adam AS diciptakan dari segumpal tanah. Karena itu iblis merasa sangat marah dan memutuskan untuk tidak bersujud. Lalu apa yang terjadi?

Allah berfirman dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 35 (2:35):

Dan kami berfirman,” Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surge dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada disana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!”

Kemudian muncullah rencana yang menjadi masalah dari Iblis, dia (Iblis) berada di surga, melihat dan mendengar bahwa ada larangan dari Allah SWT yang ditujukan kepada Nabi Adam AS. Saya (Iblis) berjanji kepada Allah SWT bahwa ia akan mendatangi Adam AS dan ia (Iblis) merasa bahwa Adam AS mengenalinya.

Dan Allah SWT mengingatkan Adam AS dan Allah SWT berkata “berhati-hatilah terhadap Iblis, jangan kau (Adam AS) biarkan dia (iblis) menjauhkanmu dari kebaikan yang telah ada padamu.”

Firman Allah SWT dalam Surat Thaha ayat 117 (20:117-):

Kemudian Kami berfirman, “Wahai Adam! Sungguh ini(iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.(20:117)

Sungguh, ada (jaminan) untukmu disana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang,(20:118)

Dan sungguh, disana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari,”(20:119)

Allah berkata “nikmatilah….nikmatilah sebanyak yang engkau (Adam AS) inginkan. Satu hal yang saya (Allah SWT)  ingin untuk kau (Adam AS) pahami bahwasanya rasa kebencian yang dimiliki iblis kepadamu. Rasa benci itulah yang akan menjadi lawanmu, rasa benci itu yang membuatnya (iblis) berniat untuk membawamu kedalam kesesatan. Maka berhati-hatilah”

Lalu disuatu waktu iblis mendatangi Adam AS dan iblis berkata

Dalam Al Quran diceritakan Surat Thaha ayat 120 (20:120)

Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, “ Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”

Lalu Adam AS berpikir bahwa ini adalah kesalahan, untuk sejalan dengan setan (iblis). Iblis membisikkan di telinga Adam AS dan dia (Adam AS) mendengarkan. Dan iblis mengulangi hal tersebut bukan hanya sekali namun berkali-kali. Sampai saatnya Adam AS dan istrinya tergoda dengan tawaran iblis tersebut. Tawaran untuk mencoba dan merasakan Khuldi tersebut.

Adam AS berpikir bahwa “mengapa kita harus menyia-nyiakan? Kita diberi indra untuk merasakan. Saat itulah Adam AS mulai terkelabui oleh kemanisan kata-kata iblis. Dan dia (Adam AS) melupakan larangan dari Allah SWT.

Hal ini terdapat dalam Al Quran surat Thaha ayat 115 (20:115)

Dan sunggu telah kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya.(20:115)

Kemauan yang kuat yang dimaksud disini adalah Adam AS tidak berkeinginan untuk berbuat dosa secara sadarnya, dia tidak berkeinginan untuk melawan Allah SWT. Dan dosa itu bukanlah hal yang sengaja ingin diperbuat oleh Adam AS. Dia (Adam AS) membuat kesalahan.

Allah SWT berkata,”mereka memakan buah dari pohon tersebut, dan ketika buah tersebut telah dimakan apakah kau ingin tau apa akibatnya?.

Dalam Al Quran dijelaskan, surat Thaha ayat 121 (20:121)

Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surge, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia.(20:121)

Adam dan Hawa merasa malu atas apa yang telah mereka perbuat. Dan ia juga merasa malu karena harus menutupi tubuhnya dengan daun-daun. Dan Allah SWT dengan sangat indahnya berfirman dalam Al Quran.

Al Quran Surat Al Baqarah ayat 37 (2:37)

Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat , Maha Penyayang.(2:37)

Adam dan hawa memohon ampun kepada Allah SWT dalam Al Quran dijelaskan

Al Quran surat Al A’Raf ayat 23 (7:23)

Keduanya berkata,”Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”(7:23)

Setelah mereka (Adam dan Hawa) berdua memohon ampunan kepada Allah SWT, disaat itu juga Allah langsung mengampuni dan memaafkan atas apa yang telah mereka perbuat.

1 Comment

Leave a comment